Selasa, 04 Desember 2012

MANAJEMEN PENGEMBANGAN USAHA


Pertumbuhan dan perkembangan usaha perkreditan usaha modern yang sebelumnya dilayani oleh perbankan besar, kini merambah ke sektor mikro di tingkat kecamatan hingga desa. Usaha mikro yang awalnya dilayani oleh BPR kini malah dijadikan ajang perebutan kue bagi perbankan besar dan modern.
Menyikapi hal tersebut, BPR perlu melakukan strategi pemasaran dengan metode personal selling approach, yakni menjalin hubungan dengan nasabah dan mitra usaha tidak semata-mata bisnis formal, namun melayani sepenuh hati dan kedekatan psikologi. Usaha mikro di sektor ritel yang sebagian besar merupakan nasabah potensial BPR yang tumbuh pesat akhir-akhir ini, menghadapi persaingan yang begitu kompleks. Akibatnya banyak usaha ritel yang mengalami kerugian hingga akhirnya gulung tikar, karena kurang pengetahuan dan perencanaan antara lain  pemilihan lokasi, toko ideal, memilih barang dagangan, studi kelayakan, survei pasar, dan sebagainya.

Dengan latar belakang tersebut, Kadin Jateng menyelenggarakan pelatihan selama dua hari dengan tema "Pelatihan Manajemen Pengembangan Usaha Retail warung/kios/toko/minimarket) bagi Nasabah BPR dan Umum" pada 25-26 April 2012.
Tujuannya, membina usaha nasabah dan sekaligus mengantisipasi kredit macet serta untuk meningkatkan loyalitas nasabah BPR, memberikan pengetahuan untuk persiapan bagi calon pengusaha bisnis ritel, membantu para pengusaha ritel dalam mengelola usaha agar lebih profesional dan dapat meningkatkan daya saing yang sehat.

PENGEMBANGAN USAHA



Pengembangan usaha secara umum difokuskan pada usaha untuk meningkatkan pendapatan Perseroan diluar hasil tol, misalnya:

1.Pemanfaatan lahan untuk ultilitas/iklan
2.Pembangunan integrated rest area
3.Pemanfaatan lahan di koridor jalan tol JORR untuk pengembangan gedung perkantoran, pertokoan, dan lain-lain.

Pengembangan usaha di sekitar koridor Jalan Tol JORR, merupakan pilihan yang strategis dan prospektif karena kawasan di sekitar koridor Jalan Tol JORR dalam beberapa tahun belakangan ini telah berkembang menjadi kawasan yang sarat dengan kegiatan komersial/bisnis/pendidikan dan hunian. Kawasan ini berpotensi menggantikan kawasan 3 in 1 di pusat kota, mengingat kelebihannya seperti: bebas dari kemacetan, disamping terhubung langsung dengan jaringan jalan tol dalam kota maupun luar kota. Terdapat beberapa lokasi di sepanjang koridor Jalan Tol JORR yang layak untuk dikembangkan.

Saat ini PT JLJ tengah mengkaji beberapa alternatif untuk pengembangan usaha, baik yang akan dikembangkan oleh PT JLJ sendiri, maupun yang akan dikembangkan dalam bentuk usaha patungan dengan pihak lain.